Selasa, 26 Juni 2012

Puisi WISUDA

Ini adalah puisi yg dibacakan waktu SDN Padamulya II mengadakan acara Perpisahan dan Kenaikan kelas Tahun ajaran 2011-2012, Sedih...

Hari ini adalah hari yang bahagia untuk kita semua yang berada diruangan ini
Kebahagiaan akan terasa lebih lengkap apabila kita dikelilingi oleh orang2 yang kita cintai
Berbicara tentang CINTA
Ada beberapa orang yang tentunya tidak diragukan lagi ketulusan cintanya
Dan tidak akan pernah melepaskan cinta mereka untuk kita
Yaitu, KELUARGA terutama ORANG TUA
Keberhasilan dan perjuangan yang kita capai hari ini
Tidak terlepas dari cinta, kasih sayang, dukungan, serta bimbingan dari orang tua
BAHAGIAKU SURGA MEREKA dan DERITAKU PILU MEREKA, Karya: Feby
Aku berdiri mengenakan TOGA ini disebuah jalan setapak yang gelap
Pandanganku tertuju pada dua orang di kejauhan sana
Dengan senyuman yang tak asing di mataku
Dua orang yang sangat aku hargai, Dua orang yang sangat aku hormati, aku cintai dan aku sayangi
Ya, mereka PAPA dan MAMA ku
Dengan disertai senyuman aku berjalan menghampiri mereka
seiring dengan langkah, terlintas dibenakku atas apa yang mereka lakukan terhadapku selama ini
MAMA yang telah mengandungku selama sembilan bulan
MAMA yang sudah memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku dapat hadir di dunia ini
MAMA juga yang telah merawatku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang
PAPA yang telah mendidikku
PAPA yang telah bekerja banting tulang, ikhlas mengeluarkan keringatnya agar aku dapat menikmati hidup
Detik demi detik
Hari demi hari
Bahkan tahun demi tahun
Apakah yang dapat aku lakukan untuk membalas mereka?
Sering aku tutup kuping gak mau dengerin nasehat mereka
Sering banget aku bohong kepada mereka untuk kepuasanku
Sering aku ngelawan jika mereka marah karena kenakalanku
Sering juga aku banting pintu dihadapan mereka jika mereka tidak mengabulkan permintaanku
Dan bahka SERING aku mengeluarkan kata-kata kasar yang gak pantas mereka dengar dari bibirku
DASAR CEREWET
KUNO
KOLOT
Tapi, apakah mereka memendam perasaan dendam terhadapku?
TIDAK!
Tidak sama sekali
Mereka dapat  tulus memaafkan kekhilafanku
Mereka tetap menyayangiku dalam setiap hembusan nafas mereka
Bahkan mereka tetap menyebut namaku dalam setiap doa2 mereka hingga aku bisa menjadi seperti sekarang ini
YA TUHAN, betapa durhakanya aku
Tak sadarkah aku bahwa mereka orang yang sangat berarti dalam hidupku
Langkah langkahku terhenti dihadapan mereka
Dan kupandangi PAPA dan MAMA ku inchi demi inchi
Badan yang dulu tegap, kekar, kini mulai membungkuk
Rambut yang dulu hitam kini mulai memutih
Dan kulit mereka yang dulu kencang, kini mulai berkeriput
Kutatap mata mereka yang berbinar-binar dan mulai meneteskan airmata bahagia
air mata haru
air mata bangga melihatu memakai TOGA ini
Kucium tangan mereka
Kupeluk mereka sambil berkata:
"Mama, papa, yang kuberikan hari ini tidak akan cukup membalas semua yang telah Papa dan Mama berikan selama ini kepadaku
Terimakasih Pa, Terimakasih Ma, aku sayang papa dan mama sampai akhir hayatku
TERIMAKASIH






Puisi ini sedih banget.. :(
(menurutku)

rifqa.amaris

Author & Editor

Menata kata untuk dunia yang lebih bermakna.

0 komentar:

Posting Komentar

 
biz.